Assalamu’alaikum

Chairil Anwar dalam puisi Diponegoro-nya berkata: … Sekali berarti sudah itu mati.

Sebuah kata sederhana namun tajam. Menggambarkan ketegasan bersikap, kekuatan dalam menentukan langkah hidup, dan keindahan sebuah motto. Itu pula hakikat sebuah mercu suar. Mercu suar adalah menara cahaya yang didirikan di tepi laut, memberikan arah dan peringatan kepada kapal yang melintas tentang pantai berkarang yang bisa membahayakan mereka. Mercu suar berdiri sunyi di tempat sunyi, didirikan untuk berbakti bukan untuk mencari penghargaan, bila bisa menjadi penyelamat kapal yang lewat, hanya munajat syukur kepada Allah yang terucap.

Blog ini memang bukan dari orang penting, tapi semoga memberikan manfaat bagi yang membutuhkan, para musafir pencari makna qolbu, seperti mercu suar yang setia bersinar di pantai karang. Bukan aku orang yang paling tahu, sebaliknya malah, dengan menulis di sini aku dituntut untuk lebih banyak membaca dan belajar.

Sesuai dengan ketetapan Allah Subhana wa ta’ala telah bahwa, akan putus semua amalan manusia ketika mati kecuali 3 hal yakni: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya. Blog ini hanya sekeping upayaku untuk memberikan manfaat atas ilmu yang aku miliki – sedangkal apapun itu. Bila yang bermukim di dalam akal dan qolbuku bisa menjadi manfaat bagi orang lain, mengapa harus diam di sana dan akhirnya hilang seiring menyatunya ragaku dengan bumi kelak?

Semoga Allah senantiasa mengampuni diriku, manusia yang bodoh dan khilaf, karena kesempurnaan hanya milik-Nya semata.

Wassalamu’alaikum

Zulkarnain

hzulkarnain@ymail.com

Juli 2008 /Rajab 1429H.